Pembangunan Underpass di atas Rel Kereta Api dengan Teknik Jalan dan Jembatan
Metrojabaronline.com.
Kabupaten Tasikmalaya,~ Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Badan Litbang Kementerian Perhubungan telah mengembangkan berbagai inovasi teknologi infrastruktur.
Kali ini, Kementrian Perhubungan melakukan inovasi Teknologi Underpass Jembatan Penyeberangan Orang dengan Konsep Keberlanjutan. Teknologi ini dibangun untuk menjawab kebutuhan pengguna jalan yang akan menyeberang dengan tujuan untuk mencegah terjadinya konflik lalu lintas dan potensi kecelakaan.
Pembangunan Flyover Underpass JPO penghubung dua Desa, yakni Desa Mekarwangi dan Desa Nusawangi kecamatan Cisayong, kabupaten Tasikmalaya, merupakan bagian dari pelaksanaan strelilasi pelintasan jalan dan kereta Api yang dilakukan kementrian untuk mendukung proyek The Java Northline Upgranding Project yang akan mengembangkan jalur kerta Api semi cepat jakarta Surabaya.
"Kementrian perhubungan dalam pembangunan Flyover Underpass merupakan bentuk peran serta untuk membangun strelisisasi perlintasan jalur kereta Api semi cepat", ungkap Iyan Sopyan mewakili PT DWI TUNGGAL KARYA dilokasi, Rabu 28/07/2021.
Kementrian Perhubungan menginisiasi teknologi Underpass JPO sejak tahun 2017, mulai dari identifikasi masalah Perumusan Konsep, Pemilihan Lokasi dan Desain Jembatan.
Teknologi Flyover Underpass JPO ini yang menghubungkan dua Desa antara Desa Mekarwangi dan desa Nusawangi kecamatan Cisayong kabupaten Tasikmalaya, Pembangunan Flyover JPO Underpass dilaksanakan sudah tujuh bulan berjalan, tinggal fhinising.
Pembangunan Flyover JPO Underpass mengusung konsep berkelanjutan yang mencakup aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Konsep keberlanjutan dari ketiga aspek tersebut terlihat dari desain yang menarik dengan memperhatikan kearifan lokal, fasilitas yang memperhatikan isu gender (perbedaan jenis kelamin, usia, serta penyediaan fasilitas untuk interaksi sosial.
Nilai tambah Flyover Underpass JPO lainnya diantaranya adalah ramah lingkungan (environmental friendly) berupa pemanfaatan air hujan yang disimpan pada ground water tank untuk menyiram tanaman, energi yang mandiri (energy self sufficient) dengan penggunaan solar panel untuk catu daya penerangan lampu pada bentang utama JPO, aman (safety) dengan dan artistik (artistic) dengan penggunaan ornamen-ornamen, dan aksen bangunan arsitektural yang mengusung budaya lokal.
Bangunan Flyover underpass JPO ini memiliki total panjang 206 meter (lebar 4 meter Data teknis lainnya yaitu fondasi bored pile dan kedalaman ± 7 meter), balok rangka baja dengan plat beton, kolom rangka baja dengan jumlah 4 buah untuk bentang utama dan 3 buah untuk akses ramp.
Untuk arsitektur, rangka Selain itu flyover Underpass JPO di kerjakan oleh PT Dwi Tunggal Karya, dilengkapi dengan ubin pemandu, pagar pengaman, instalasi panel tenaga surya solarcell, charger station, taman, tempat duduk dan dilengkapi ornamen yang artistik.
Pihak PT Dwi Tunggal Karya bekerja sama dengan putra daerah (karang taruna) subplayer matrial.
Para warga setempat dari dua Desa antara Desa Mekarwangi dan warga Desa Nusawangi mengucapkan banyak Terimakasih kepada pemerintah terkait dan kepada pengelola pembangunan PT.DWI TUNGGAL KARYA atas pelaksanaan pembangunan Plyover Underpass JPO di wilayah kami dengan keadaan pembangunan Aman, Lancar, Kondusif, sSukses tanpa Ekses", pungkasnya.
(Usep Sudiana).
Komentar
Posting Komentar