PENINGKATAN AKREDITASI PT DAN PS MELALUI KEGIATAN WORKSHOP PENYUSUNAN LED & LKPSINSTITUT AGAMA ISLAM NASIONAL LAA ROIBA BOGOR
Metrojabaronline.com.
Bogor, 29 September 2022,~ Akreditasi adalah penetapan dari pihak ketiga berkaitan dengan pembuktian formal bahwa suatu Lembaga Penilaian kesesuaian memiliki Kompetensi untuk melakukan tugas penilaian kesesuaian tertentu Lembaga Akreditasi, maka dalam hal ini untuk Perguruan Tinggi oleh Lembaga Akreditasi BAN PT.
Dalam kesempatan ini IAI Nasional Laa Roiba Bogor mengadakan workshop penyusunan LED & LKPS selama 2 hari yang dimulai dari tanggal 29-30 september 2022 di kampus kegiatan ini di Moderatori oleh Ibu Siti Lutfi Latifah. M.Sos Dosen Prodi KPI.
Kegiatan ini dengan mengundang Narasumber yang berkompeten di bidangnya, yaitu Bapak Dr. Karwadi beliau adalah salah satu Dosen di UIN Sunan Kalijaga, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pimpinan dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Kaprodi, LPPM dan LPM yang ada di IAI Nasional Laa Roiba.
Kegiatan ini secara resmi di buka oleh Rektor, dan sebagai sambutan awal disampaikan oleh ketua LPM Bapak Ahmad Riyadi, SE. MM, beliau berharap dengan kegiatan ini benar-benar menambah pengetahuan tentang penyusunan LED & LKPS untuk Prodi dan Institusi.
Sambutan ke Dua sekaligus membuka disampaikan oleh Rektor IAI Nasional Laa Roiba Ibu Dr. Yanti Hasbian Setiawati, beliau menyampaikan dalam pembukaannya bahwa, "Dengan kegiatan ini diharapkan seluruh Prodi yang akan diakreditasi maupun Reakreditasi mendapat pencerahan dan pengetahuan yang lebih dalam, karena sebelumnya semua faham dengan standar 7 sekarang sudah berubah dengan standar 9, untuk itu kegiatan ini sangat penting dilaksanakan kebetulan kegiatan ini difasilitasi oleh Lembaga LPM dan semoga kegiatan ini berjalan lancar", ucapnya.
Sebagai Narasumber bapak Dr. Karwadi menyampaikan bahwa, "Kampus Laa Roiba ini adalah Perguruan Tinggi yang Baik, Sehat dan Sangat Focus untuk peningkatan kelembagaan melalui Akreditasi Prodi dan Institusi untuk hasil yang optimal", ucap beliau.
Saat ini Lembaga akreditasi PT dan PS yang relevan di Indonesia adalah : BAN PT, LAMEMBA, LAMDIK, Lembaga Akreditasi Mandiri Keagamaan (Lamgama) yang saat ini sedang proses, menurut beliau proses peringkat akreditasi adalah hasil dari proses LPM (Lembaga Penjaminan Mutu) internal yang optimal tanpa LPM yang memiliki hasil baik maka tidak mungkin mendapatkan hasil baik Nilai Akreditasinya.
Beliau berharap bahwa dari Instrument yang ada sudah dapat untuk dibaca dan membuat LED karena dalam Instrument sudah memiliki skor masing-masing yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi diri, misalnya untuk mendapatkan Nilai 4 yang dengan jumlah siswa pascasarjana 183 siswa maka perlu Dosen 10 karena untuk pasca adalah 1 : 20, ini bagian strategi evaluasi sehingga dapat dimana nilai posisi kita, selain itu diharapkan para Dosen untuk didorong membuat evaluasi pembelajaran yang baik untuk menjadi dasar evaluasi diri.
Profil UPPS menurut beliau adalah gambaran dari Lembaga dimana profil tersebut berisi seluruh profil prodi yang ada di Fakultas, profil ini menjadi patokan bahwa apakah antara VMTS UPPS dan Prodi memiliki tujuan dan sasaran perguruan tinggi dan itu wajib dimunculkan, UPPS berkewajiban menterjemahkan profil institusi dan secara umum kegiatan operasional yang dilakukan oleh Prodi.
Kegiatan Workshop ini sangat menarik setelah dilakukan tanya jawab untuk mempertajam pengetahuan, pertanyaan pertama dari Kaprodi Pascasarjana ibu Dr. Amie Primarni M.Pd beliau menanyakan secara khusus apa bedanya profil UPPS dan Prodi, sedangkan pertanyaan kedua oleh Bp Ahmad Riyadi SE. MM beliau menanyakan dokumen apa yang harus disiapkan untuk menyelaraskan hal tersebut.
Pertanyaan tersebut dijawab secara singkat dan jelas oleh Narasumber bahwa, "Dengan harus menyiapkan Dokumen Formal dan Legal yang tentunya disahkan oleh Rektor dengan rumusan yang jelas, sehingga ada keselarasan yang jelas dari PT ketingkat Prodi adanya VMTS, RIP, Renstra dan Renop. Laa Roiba akan unggul menjadi Rujukan apabila Prodi memiliki Level Nasional sehingga menjadi Rujukan misalnya memiliki program keunggulan sehingga prodi lain belajar di prodi kita", ucapnya.
Apabila ingin mendapatkan akreditasi unggul maka salah satunya adalah VMTS dibuat jelas memiliki Level dan ada tahun capaiannya, realistis dengan SDM, sarana prasarana yang selaras.
Sebelum selesai kegiatan workshop selesai pertanyaan terakhir yang menarik disampaikan oleh Dr, Bakti Toni Endaryono sebagai Puslit Penelitian dan HAKI di LPPM dengan pertanyaan, Bagaimana dari sisi LPPM untuk meningkatkan Nilai Akreditas,i apa saja yang harus dipersiapkan?, Dr Karwadi manyampaikan bahwa,
"LPPM harus memiliki minimal 5 poin yaitu : memiliki Roadmap Penelitian dan PkM yang diturunkan ke UPPS, memiliki pedoman Monev yang bekerjasama dengan LPM, memiliki Juknis atau Pedoman Penelitian dan PkM, memiliki laporan hasil Monev dan terakhir memiliki kebijakan untuk penelitian dan PKM yang melibatkan Mahasiswa", terangnya,.
*By. Dr. Bakti Toni Endaryono, MM.
*Sukarna, SE. MA.