Kemah Budaya Rancakalong 3 di Geo Theater di Ikuti 3 provinsi
Metrojabaronline.com
Sumedang,- Kemah budaya yang merupakan agenda tahunan kelompok Tani Hutan Benteng Muda Mandiri, kembali di gelar bertempat di area wisata budaya Gheoteater Rancakalong Sumedang Jabar selama dua hari 30 nopember s/d 1 Desember 2024.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi Sekcam Rancakalong Hedra, mewakili camat rancakalong forkopincam.
Sekcam Rancakalong pada sambutannya mengucapkan selamat dan terimakasih kepada pihak penyelenggara yg di prakarsa Kelompok Tani Hutan Benteng muda Mandiri Desa Nagarawangi yang di ketua DR Rony Hidayat Sutisna S.Sn .M.pd. melalui kegiatan ini menurut sekcam merupakan wujud nyata dalam.membangun dan melestarikan seni dan budaya di kabupaten Sumedang jawabarat khususnya di kecamatan Rancakalong yang dengan potensi keragaman budaya hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menggali potensi dan melestarikannya.jelas sekcam
Hadir padakesempatan tersebut sekretaris jendral pengurus pusat Inorga Walet Basura Nusantara, serta para kepala divisi divisi, dan para peserta lomba panahan tradisional dari provinsi Bangka Blitung, DKI Jakarta, provinsi Bali,dan Jawa Barat sebagai tua rumah.
Dihari pertama kegiatan tersebut di awali dengan seminar budaya dan.lingkungan dengan tema pelestarian Lingkungan berbasis jasa kompensasi yang berbasis tradisi.
Dengan nara sumber Kandidat Doktoral Universitas Padjadjaran.Asni Ibrahim, S Si, M.I.L
Peserta kemah budaya mahasiswa Universitas Sebelas April ( UNSAP SUMEDANG) sebanyak 250 orang, ditambah kelompok Tani Hutan,dan komunitas panahan dari berbagai provinsi.
Malam.harinya di Adakan pemutaran film dengan judul/ bertemakan Lingkungan Hidup yang dipasilitasi Balai Pelestarian Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan lomba panahan di laksanakanhari kedua, dibuka langsung kepala Balai Pelestarian Budaya provinsi Jabar Retno Raswaty secara simbolis menembakan busur panah kasumedangan.
Ketua pelaksana DR Rony Hidayat kepada media menjelaskan, kegiatan ini merupakan kegiatan kalender tahunan,dan ini merupakan yg ketiga, insya Alloh tahun depan akan di tingkatkan menjadi Pekan Budaya dan Kemah Budaya Rancakalong,dilaksanakan ditempat yang sama selama seminggu.
Namun demikian kami butuh suport dari pemerintah kabupaten kaitan dengan kebutuhan biaya karena selama ini kami murni secara mandiri. Bukan hanya sekedar suport anggaran kami juga butuh bimbingannya arahan dari dinas terkait terutama Disparbudpora.
Hari ini harapan kami yang meresmikan kegiatan ini dari dinas terkait namun sekalipun undang jauh sebelumnya, sudah kami kirim, namun sampai kegiatan berakhir tidak ada perwakilan yang datang. Jelas DR Rony.
Kategori lomba panahan tradisional nusantara ini terdiri dari Panahan Kasumedangan 50 peserta, Jamparing Nusantara Umum 30 m putra 18 peserta, Jamparing Nusantara Umum putri 30 m 19 peserta, FFA busur tradisional golden triangel 30 m putra 30 peserta, FFA busur tradisional golden triangel putri 30 m 23 peserta, FFA busur tradisional umum 18 m putra 24 peserta, FFA busur tradisional umum 18 m putri 18 peserta, FFA busur tradisional nusantara U15 (SMP) 18 m 6 peserta, FFA busur tadisional nusantara U15 (SMP) 18 m putri 7 peserta, FFA busur tradisional U12 (SD) 15 m putra 11 peserta, dan FFA busur tadisional U12 (SD) 15 m putri 7 peserta.
Para peserta ini berasal dari 37 club panahan tradisional dari berbagai provinsi di Nusantara. Sangat disayangkan, selama acara kegiatan budaya ini kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah Kabupaten dan dinas terkait terutama Dinas Pariwisata Kebudayaan Kabupaten apalagi bantuan dana kegiatan.
Berdasarkan keterangan dari ketua penyelenggara acara, dari Disparbud tidak ada satu pun pejabat yang hadir di acara. Padahal acara ini jelas sangat berkaitan dengan program Disbudparpora.tandasnya.
Ghalih Chahyadi
Komentar
Posting Komentar