ANAK DIHAJAR KAKAK KELAS, ORANG TUA TIDAK TERIMA, LAPOR POLISI
Metrojabaronline.com.
Tanjungsari,~ Lagi-lagi terjadi tindak Kekerasan yang dilakukan Murid-murid Sekolah terhadap Rekanya sendiri, kali ini terjadi pemukulan di SMPN 1 Tanjungsari,
Pihak sekolah mengadakan pertandingan Futsal tingkat Sekolah, di kala Siswa Kelas VIII melawan kalas VII yang dimenangkan oleh kelas VII sementara, tentunya kelas VIII merasa malu dan akhirnya terjadilah pertandingan dengan bermain Kotor, saling Tekling kaki dan lain nya, permainan kurang tiga menit akhirnya dihentikan oleh ketua pelaksana yaitu ketua OSIS yang kerap dipanggil Pak Nuarfan, S.Pd.
Namun apa yang terjadi setelah pertandingan, Sukma nama panggilan sehari-harinya mau jajan ke warung, Sukma sangat terkejut dihampiri SG yang ditantang duel (berkelahi), Sukma tidak sempat melawan karena dipiting di ketiak SG dan langsung dipukuli hingga hidungnya berdarah-darah.
Sukma dan SG selanjutnya dipanggil guru Nuarfan kekantor, kedua nya dipanggil dengan tujuan untuk didamaikan agar tidak ribut kembali ,tetapi Sukma yang sedang kesakitan hidungnya dan masih berdarah diberi tugas untuk menjadi Hakim Garis karena masih dalam pertandingan Futsal, Kerna Sukam takut terhadap guru, maka sambil menahan sakit diberi tugas menjadi Hakim Garis pun dilaksanakan.
Begitu Orang tua Sukma, Wawan Gunawan mendengar bahwa anaknya ribut disekolah, maka Wawan Gunawan menghubungi istrinya untuk mencari anaknya karena menurut Informasi yang di terima anaknya berkelahi disekolah.
Akhirnya begitu bertemu dengan anaknya sekitar jam 3 sore hari, Rabu 23 juni 2022, Sukma pulang dengan hidungnya berdarah, Selaku orang tua sangat terkejut dan langsung mendatangi Mapolsek Tanjungsari dengan tujuan untuk melaporkan hal tersebut, dari pihak Polsek menyarankan untuk diperiksa ke Dokter.
Wawan Gunawan langsung menuju ke Puskesmas Tanjungsari dan diperiksa oleh pihak Puskesmas, ternyata keluarnya darah dari hidung dikarenakan ada luka sobek didalam hidungnya dan dibenarkan oleh Mantri Puskesmas yang sedang Piket.
Wawan Gunawan merasa tidak terima anaknya dipukul oleh kakak kelas nya di Sekolah, "Jelas Saya tidak terima dan masalah ini Saya akan bawa keranah hukum dan sekarang saya sudah membuat Laporan Polisi sambil menunjukkan bukti laporan polisi bernomer STBL/41/B/Vl / 2022/ jbr,Res Bogor / Sektor Tanjungsari, Atas nama Sukma Candra Winata Anak dari Wawan Gunawan ysng mengakibatkan Sukma Trauma untuk masuk sekolah lagi karena takut ada masalah dari SG," ujarnya..
Pihak Sekolah ketika dikonfirmasi oleh Awak Media membenarkan bahwa ada Insiden keributan Siswa Kelas VIII dan Siswa Kelas VII berawal dari pertandingan Futsal.
"Kami dari phak Sekolah sudah berusaha meminta kedua orang tua wali murid untuk datang ke sekolah guna musyawarah untuk menyelesaikan kedua siswa yang terjadi pemukulan, namun pihak korban yaitu Kang Wawan belum datang", ujar ketua OSIS Nuarfan, S.Pd kepada awak media disekolah.
"Tentang sangsi diberi tugas menjadi hakim gari itu memang betul, tetapi tujuan saya agar emosi kedua belah pihak mereda untuk stabil kembali dan emosinya terkontrol, kalau itu di anggap salah oleh Kang Wawan, Saya terima dan Saya Mohon Maaf".
LP sudah jadi pihak Kepolisian, menurut Brigadir Endang Wahyudin, untuk memanggil para saksi dari pihak sekolah untuk dimintai keterangan di Polsek Tanjungsari.
Wawan Gunawan meminta kepada pihak berwajib untuk Menindak tegas, "Saya sangat kecewa terhadap sekolah, ketahun anak berdarah-darah masa disuruh jadi hakim garis, mana hari itu panas, pokonya Saya selaku Orang Tua dari anak Saya, Saya tidak terima", ucapnya dengan nada kesal terhadap kejadian di sekolah SMPN 1 Tanjungsari dan terkesan pembiaran pihak Sekolah.
"Saya akan melayangkan surat juga ke Dinas Pendidikan, Maaf saya tidak membawa Lembaga, biarpun Saya ketua LSM, dalam hal ini Saya membawa misi sebagai Wali Murid".
*Warsino.
