Demokrasi dari Rakyat untuk Rakyat " Pilkada"
Metrojabaronline.com
Sumedang, -Pesta Demokrasi lima tahunan akan di gelar pada hari rabu 27 Nopember 2024, secara serentak di indonesia termasuk di kabupaten Sumedang Jabar
Pemilu, pilkada Gubernur dan wakil gubernur, wali kota dan wakil walikota, bupati dan wakil bupati, pesertanya ada dari partai dan ada juga dari perseorangan non partai.
Rakyat diberi kebebasan untuk memilih calon pemimpin sesuai hati nuraninya luber langsung umum bebas dan rahasia.
Karena hakekatnya demokrasi adalah dari rakyat, untuk rakyat, bukan untuk kerabat.
Dalam pelaksanaanya tidak boleh ada paksaan, intimidasi, dari pihak manapun, biarkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan untuk menentukan pilihannya.
Kabupaten sumedang, yang terkenal dengan karakter rakyatnya yang ramah tamah santun dan berbudaya, terlebih sumedang puser budaya sunda ( SPBS ), tentu dibutuhkan pemimpin yang berkarakter " Nyunda".
Pemimpin yang dibutuhkan rakyat sumedang tidak terlalu muluk muluk, sesuai yang tertuang dalam perda sumedang puser budaya sunda, Bab III landasan operasional pasal 5, SOP dalam melayani tamu/ masarakat berbasis berbudaya sunda yang berlandaskan Dasa Marga Raharja :
a. TAQWA
b. SOMEAH
c. SURTI
d. JEMBAR
e. BRUKBRAK
f . GUYUB
g. MOTEKAR
h. TARAPTI, TALITI, ATI-ATI
i. JUNUN JUCUNG
J. PUNJUL LUHUNG.
Ini landasan oprasional yang tertuang dalam perda spbs, dibuat oleh pemerintah dan dprd, harusnya ini di implementasikan dari mulai pucuk pimpinan kepala daerah sampai ketingkat bawah. Jangan PERDA itu di buat dengan biaya besar dan hanya sekedar jadi buku pajangan.
Siapapun yang di takdirkan menjadi pemimpin Bupati dan wakil bupati di sumedang. Kalau mengaku orang sunda berbudayalah dan "ADAB"
Percayalah rakyat akan mencintai pemimpinya manakala peminpin mencitai rakyatnya. Jauhi sifat banyak janji.
Galih Chahyadi